GRAFIK PERGERAKAN HARGA DINAR

Kamis, 19 November 2009

PDFPrintE-mail
GOLD RESERVE: MEREKA MUNGKIN TAHU YANG DILAKUKANNYA, SEDANGKAN KITA...?
Written by Muhaimin Iqbal
Wednesday, 18 November 2009 06:56
Gold Reserve

Saya punya dua ponakan laki-laki yang usianya hampir sebaya 3 dan 4 tahun yang lagi lucu-lucunya. Tidak hanya lucu, anak-anak ini rupanya juga cerdas. Karena selisih umur yang sangat dekat ini, mereka suka sekali berantem berebut mainan.

Rupanya si kecil yang 3 tahun mempunyai kecerdasan yang melebihi usianya; untuk mengelabui kakaknya yang lebih tua – agar tidak merebut mainannya – dengan idenya sendiri si kecil suka berkata “jelek…jelek…jelek…” pada mainan yang lagi dimainkannya dengan asyik. Maka si kakak menduga bahwa mainan tersebut memang jelek dan tidak tertarik untuk merebutnya.

Dari memahami permainan ponakan saya tersebut, saya tersentak dengan data cadangan emas negara-negara besar dunia. Rupanya ‘permainan’ inilah yang dimainkan negara-negara besar Dunia terhadap emas. Mereka melalui jalur IMF, melarang penggunaan emas sebagai referensi mata uang dan bahkan mengawasi perdagangannya secara ketat. Mereka juga rajin ‘mencitrakan’ emas sebagai hal yang buruk.

Saking besar pengaruh mereka ini, sampai-sampai otoritas pasar modal kita pun sempat beberapa tahun lalu ikut-ikutan memojokkan investasi emas dengan membuat citra buruk tentang investasi emas. Dalam iklannya mereka menggambarkan seorang ibu yang serakah dengan tumpukan emas di gelangnya kemudian nyengir memamerkan gigi emasnya pula.

Nampaknya negara-negara besar dunia, sedang mempraktekkan ilmu yang sama dengan yang dimiliki ponakan saya yang 3 tahun tersebut diatas. Mereka senang mengatakan “jelek…jelek…jelek” pada investasi emas. Padahal mereka sendiri asyik mengamankan cadangan kekayaannya dalam bentuk emas.

Lihat grafik diatas buktinya, Ton 10 negara dalam hal cadangan emas mayoritas adalah negara-negara barat yang suka mengkampanyekan bahwa emas adalah hal yang jelek untuk uang maupun untuk investasi. Negara yang sadar bahwa mereka selama ini ‘tertipu’ dengan pencitraan buruk emas – pun segera mengejarnya; hal ini misalnya dilakukan oleh China beberapa tahun terakhir dan India baru-baru ini.

Gold Reserve

Bukan hanya dari sisi kwantitif yang besar - karena rata-rata mereka memang negara besar, secara persentase terhadaptotal reserve mereka – cadangan emas mereka juga sangat besar. Amerika mencapai 77%, Perancis mendekati 71 %, Jerman mendekati 70 % , Italy mendekati 67% dan Belanda mendekati 60%. Bila di rata-rata dari top 10 tersebut, maka cadangan emas rata-rata mereka adalah 38.5 % dari total reserve-nya.

Lantas dimana kita dan negara-negara dengan penduduk mayoritas Islam lainnya ?; meskipun bagian dari syariat kita membutuhkan uang emas (Dinar) misalnya untuk menentukan nishab zakat, hukum potong tangan, uang darah (diyat) dlsb.; tidak satu-pun negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim seperti Indonesia memiliki cadangan emas yang memadai.

Indonesia misalnya; di bank sentral kita – Bank Indonesia – kita hanya memiliki cadangan emas sebesar 2,347,046.31 troy ounce atau sekitar 73 ton per akhir tahun lalu sesuai data BI di laporan tahunan tahun buku 2008. Dengan tingkat harga saat ini US$ 1,140/oz ; maka cadangan emas kita ini hanya bernilai US$ 2.68 Milyar, atau sekitar 4.15% dari cadangan devisa terakhir yang berada pada kisaran 64.5 milyar. Trend cadangan emas kita di BI juga bukannya naik, malah turun.

Setelah seperempat abad bertengger pada posisi di kisaran 96 ton, sekarang tinggal 73 ton atau turun 24 % dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini. Kemana perginya emas kita tersebut ? menurut laporan BI tahun buku 2006, sebagian emas kita tersebut di lego untuk mempercepat pelunasan hutang kita ke IMF !.

Jadi terserah kita sekarang….; ponakan saya yang usia 4 tahun saja, kini tidak mempan lagi dikibuli adiknya yang berkata “jelek…jelek…jelek” pada mainannya; masya kita tetap akan membiarkan pasar emas dunia dikuasai mereka yang sambil memojokkan citra emas, mereka mengumpulkannya dari tangan bangsa-bangsa lain yang lalai mengamankan asset riil-nya. Kalau toh otoritas kita tidak mengamankan asset riil bangsa ini, masya kita sebagai pribadi juga tidak mengamankan asset kita sendiri ?. Wa Allahu A’lam.


PDFPrintE-mail
GERAI DINAR HADIR DI JEPANG: KEMUDAHAN BAGI PARA MAHASISWA, TRAINEE & RESEARCHER
Written by Muhaimin Iqbal

Japan

Alhamdulillah tepat satu bulan setelah kami perkenalkanGerai Dinar Taiwan, hari ini kami perkenalkan perwakilan kami di Jepang – tepatnya di Tsukuba City, sekitar 50 km timur laut Tokyo atau sekitar 40 km barat laut Narita Airport – lapangan terbang internasional utama negeri matahari terbit itu.

Berbeda dengan pasar kami di Taiwan yang mayoritasnya adalah kaum pekerja; di Jepang pasar utama Gerai Dinar adalah para mahasiswa, peneliti dan trainee di perusahaan-perusahaan Jepang.

Mahasiswa-pun sangat mampu menabung dalam Dinar di Jepang karena beasiswa yang rata-rata diatas 7 Dinar/bulan lebih dari cukup untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari. Yang bekerja sebagai trainee maupun bekerja penuh tentu lebih mampu lagi karena pendapatan mereka bisa dua sampai tiga kali beasiswa para mahasiswa.

Kehadiran Gerai Dinar dengan fasilitas M-Dinar-nya di Jepang menurut wakil kami di sana Bpk Sidiq Hidayat, sungguh banyak sekali manfaatnya. Pengiriman uang dari dan ke tanah air tidak lagi memerlukan biaya dan berlangsung sangat cepat, karena hanya berupa pemindahan account secara elektronis melalui fasilitas M-Dinar – kemudian dari sini Dinar dapat ditransfer ke rekening bank dalam Rupiah (bila di Indonesia) atau Yen (bila di Jepang).

Dinar juga memberi solusi yang unggul bagi saudara-saudara kita yang lagi di negeri orang ini dalam kaitan untuk mengamankan hasil jerih payahnya. Siapapun yang lagi tinggal di negeri orang, tentu selalu merindukan untuk suatu saat pulang. Pada saat pulang mereka ingin memiliki tabungan yang cukup untuk memulai hidup baru di tanah air. Suasana psikologis hidup di negeri orang ini mendorong mereka untuk memperbesar porsi tabungannya – berbeda dengan kita-kita yang berada di comfort zone – hidup di negeri sendiri, umumnya menyisakan sedikit saja dari penghasilan kita untuk ditabung.

Lantas disimpan dalam bentuk apa tabungan ini ?. Bila ditabung dalam Rupiah – mereka dapat melihat dengan jelas penyusutan nilai tabungannya – karena sehari-hari mereka gunakan mata uang yang lebih kuat dari Rupiah yaitu Yen. Bila mereka menabung dalam Yen, meskipun relatif perkasa dibandingkan mata uang lainnya di dunia – tetap ada rasa kurang comfortable-nya karena bagaimanapun ini bukan uang kita dan nantinya harus di konversi-kan ke Rupiah lagi pada saat akan balik ke Indonesia.

Dinar in yen

Lebih dari itu, Dinar juga jauh lebih perkasa dari Yen dari realita statistik yang saya sajikan di grafik dalam tulisan ini. Januari tahun 2000, 1 Dinar hanya sekitar 4000 Yen; kini November 2009 , 1 Dinar sudah mencapai 14,000 Yen atau naik 3.5 kalinya dalam sepuluh tahun terakhir !.

Yen yang selama ini dipandang sebagai salah satu mata uang paling perkasa di Dunia, dibandingkan Dinar ternyata sama saja dengan uang kertas lainnya – menyusut dengan cepat dari waktu ke waktu.

Bila Anda lagi tinggal di Jepang dan selama ini sudahcomfortable dengan Yen Anda, kini waktunya bagi Anda untuk memahami grafik yang saya sajikan di tulisan ini. Grafik ini bisa Anda uji dengan data yang ada di Kitco.com dan datacurrency exchange rate yang ada di Pacific Exchange Services atau berbagai sumber data rujukan lainnya; insyaallah Anda akan dapat memahami realita mata uang kertas ini. – dibandingkan Dinar emas ternyata tidak ada mata uang kertas dunia yang perkasa.