GRAFIK PERGERAKAN HARGA DINAR

Rabu, 14 Juli 2010

Fluktuasi Harga Emas : Lain Dollar Lain Rupiah...PDFPrintE-mail
Oleh Muhaimin Iqbal

Ketika diawal tahun 80-an Presiden Amerika Ronald Reagan berhasil menurunkan inflasi di negaranya tinggal kurang dari ¼-nya dalam tiga tahun awal pemerintahannya (dari 13.56% ke 3.22 % !), harga emas dunia dalam US$ serta merta mengikuti trend menurun dari angka US$ 615/Oz ke titik terendah US$ 271/Oz dua puluh tahun kemudian (2001). Dan sejak diturunkan oleh Reagan tersebutlah rezim inflasi Rendah di Amerika relatif bisa dipertahankan atau setidaknya tidak kembali ke double digit seperti pada pemerintahan sebelum Reagan hingga sekarang.

Apakah ketika harga emas dunia turun selama bertahun-tahun tersebut harga emas dalam Rupiah ikut turun ?, ternyata tidak. Ketika harga emas dunia bearish (menurun) selama dua puluh tahun; harga emas di Indonesia hanya turun dua tahun saja yaitu dari kisaran Rp 11,500/Gram (1980), turun ke angka Rp 7,000/Gram (1982) dan kembali naik melebihi angka tertinggi sebelumnya Rp 12,000/Gram (1983) terus sampai puncaknya 15 tahun kemudian pada krisis moneter 1998 ketika emas berada pada kisaran angka Rp 149,000/Gr.

Pasca krisis moneter memang emas sempat turun lagi selama dua tahun sampai titik terendah Rp 58,000/Gram tahun 2000, tetapi setelah itu dari tahun ketahun harga emas naik sampai ke angka sekarang di kisaran harga Rp 350,000/Gram.

Poin yang ingin saya sampaikan adalah, karena uang yang kita pakai sehari-hari Rupiah sedangkan harga emas dunia dalam US$; tidak serta merta apabila harga emas dunia mengalami penurunan – kita yang di Indonesia dengan uang Rupiah kita bisa ikut menikmati penurunan tersebut.

Sebaliknya juga demikian, ketika US$ babak belur sehingga harga emas dunia naik sampai sekitar 30% selama setahun terakhir – tidak serta merta pula harga emas kita dalam Rupiah mengikuti kenaikan tersebut. Rupiah yang lagi perkasa mampu menahan kenaikan harga emas setahun terakhir sehingga hanya mengalami kenaikan kurang lebih separuh dari kenaikan harga internasionalnya.

Perilaku harga emas dalam Rupiah yang berbeda dengan harga emas dalam US$ ini dapat lebih jelas bila dilihat dalam grafik-grafik seperti dibawah. Untuk 40 tahun terakhir, perhatikan di awal tahun 80-an sampai 2000 – dimana Rupiah tidak mengikuti trend penurunan harga emas dunia – bahkan mengalami kenaikan yang sangat significant di tahun 1998.

Trend Harga Emas 40 Tahun

Trend Harga Emas 40 Tahun

Untuk grafik 10 tahun terakhir – perhatika periode akhir 2008- awal 2009 ketika Rupiah sempat anjlok ke kisaran Rp 12,000-an/US$. Pada saat itu harga emas dunia turun tetapi dalam Rupiah malah melonjak naik.

Trend Harga Emas 10 Tahun

Trend Harga Emas 10 Tahun

Untuk grafik 1 tahun terakhir dimana Rupiah perkasa, perhatikan grafik Rupiah yang lebih landai karena mampu menahan kenaikan harga emas dalam Rupiah sekitar separuh dari kenaikannya dalam US$.

Trend Harga Emas 1 Tahun

Trend Harga Emas 1 Tahun

Jadi bila pendapatan kita masih dalam Rupiah, kita tidak bisa hanya mengandalkan analisa emas Global untuk memahami trend harga emas kedepan. Kita kudu paham juga tentang situasi ekonomi politik dalam negeri khususnya terkait angka-angka inflasi. Wa Allahu A’lam.

Kembalinya Emas Secara Diam-Diam Kedalam System Keuangan Global...PDFPrintE-mail
Oleh Muhaimin Iqbal

Meskipun secara formal system keuangan global yang dikomandoi IMF masih melarang penggunaan emas dalam salah satu Article of Agreement-nya yang mengikat pada seluruh anggota IMF, namun rupanya secara diam-diam emas telah kembali masuk kedalam system keuangan global yang dikelola oleh IMF sendiri. Tepatnya melalui jalur Bank for International Settlement (BIS), yaitu ‘bank’-nya bank-bank sentral dunia yang bermarkas di Basel – Switzerland.

Adalah laporan BIS tutup tahun buku 31/03/2010 yang di publikasikan akhir bulan lalu (28/06/2010) yang pertama kalinya mengungkap masalah tersebut. Meskipun ngumpet dalam catatan keterangan laporan keuangannya seperti yang saya copy-kan dari laporan tahunan BIS 2010 dibawah (laporan detailnya dapat Anda download sendiri dari situs resmi BIS dengan klik disini) , realita ini mengundang berbagai pertanyaan besar dan spekulasi serius tentang masa depan system keuangan global.

Gold Swap in BIS

Gold Swap in BIS

Dibagian yang saya beri tanda diatas, disitu dijelaskan bahwa the Bank (maksudnya BIS) memegang 346 ton emas tahun buku terakhir ini (yang tahun sebelumnya masih Nol !) terkait dengan operasi Gold Swap – dimana bank menukar currencies dengan emas fisik. Pertanyaan besarnya adalah emas siapa ini ?. Harian ekonomi terkemuka the Wall Street Journal misalnya memberitahu analis Kitco – bahwa Gold Swap tersebut dilakukan antara BIS dengan bank swasta.

Justru tambah mencurigakan karena dari data yang dimiliki Kitco (pemain emas yang database-nya paling menjadi referensi dunia) tidak ada satu bank swasta-pun di dunia yang didalam kekayaannya memiliki asset emas secara fisik senilai 346 Ton tersebut (dengan harga emas sekarang kurang lebih senilai US$ 13.5 Milyar !). Jumlah ini juga setara kurang lebih 4.7 kali cadangan emas yang dimiliki bank sentral Indonesia.

Walhasil besar kemungkinan bahwa emas tersebut adalah milik suatu negara atau beberapa negara yang mengalami kesulitan keuangan serius sepanjang tahun buku 2009/2010. Kita tahu yang mengalami kesulitan keuangan pada periode tersebut dengan berbagai tingkatannya antara lain adalah Yunani, Portugal, Irlandia, Spanyol, Italy, Inggris dan bahkan Amerika – maka boleh jadi emas di kantong BIS tersebut berasal dari salah satu atau beberapa negara tersebut.

Lantas mengapa yang di swap bukan antar beberapa currency seperti pada umumnya, tetapi kali ini suatu currency dengan emas ?. Disinilah proses kembalinya emas dalam system keuangan global itu mulai; ketika satu atau beberapa currency – alat tukar sesaat – dari suatu negara atau beberapa negara tidak lagi bisa dipercayai – maka apa yang bisa disetor oleh negara tersebut untuk ditukar dengan currency negara lain yang masih bisa dipercayai ?, emas-lah jawabannya yang paling mudah , paling praktis dan paling bisa dipercaya.

Karena hal ini sudah terjadi pada tingkat BIS secara diam-diam; maka besar kemungkinan ini akan juga bisa terjadi pada system keuangan ditingkat bawahnya (dalam suatu negara) dan seterusnya.

Lantas mengapa pula hal-hal tersebut seolah dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi di jaman yang serba transparan ini ?. Bisa dibayangkan memang betapa dasyat-nya dampak dari tidak dipercayai-nya currency suatu negara – bagi ekonomi negara tersebut – bila hal ini dilakukan secara terang-terangan. Mata uang negara-negara tersebut bisa langsung jatuh seperti yang kita alami tahun 1997/1998 atau bahkan lebih buruk lagi.

Jadi memang tidak terlalu penting bagi kita untuk tahu siapa yang mata uangnya tidak lagi dipercayai oleh BIS tersebut diatas - sehingga harus menyetorkan emasnya untuk ditukarcurrency lain yang dibutuhkan, namun yang jelas kini kita telah mendapatkan lagi satu tambahan bukti – bahwa mata uang yang sesungguhnya, yang paling bisa dipercayai ketika yang lain tidak bisa dipercayai adalah mata uang yang berupa emas ini. Wa Allahu A’lam.


Pilihan Investasi : Saham Atau Emas...?PDFPrintE-mail
Oleh Muhaimin Iqbal

Ini adalah salah satu pertanyaan yang sangat sering sampai ke saya, yaitu pembaca yang menanyakan pilihan investasi antara bermain saham atau investasi emas. Jawaban saya adalah tergantung dengan tujuan investasi Anda; bila Anda suka yang bergejolak jangka pendek – bisa untung besar tetapi juga rugi besar – barangkali saham pilihannya. Tetapi bila Anda menghendaki pertumbuhan nilai asset jangka panjang – emas-lah jawabannya.

Biasanya pertanyaan berikutnya adalah, lho emas kan sama juga bergejolak – bisa untung besar dan rugi besar juga kan...?. Disinilah bedanya !, untuk jangka pendek emas memang bergejolak sama dengan saham, tetapi trend jangka panjangnya jelas keatas. Sebaliknya saham, dia bergejolak di tempat tanpa diiringi oleh trend jangka panjang keatas.

Untuk menjelaskan hal ini saya tampilkan data 10 tahun terakhir dari pasar internasional , karena harga emas kita maupun harga saham di Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh pasar dunia. Data emas saya ambilkan dari Kitco, sedangkan untuk representasi data saham saya ambilkan dari Index yang paling terkenal di dunia yaitu Dow Jones Industrial Average (DJIA). Hasilnya saya sajikan pada grafik dibawah.

Gold vs DJIA

Gold vs DJIA

Perhatikan gejolak saham selama sepuluh tahun terakhir, dia bergejolak sangat significant. Pernah mencapai angka 13,930 bulan October 2007 dan turun tinggal 7,062 pada bulan Februari 2009 – nyaris tinggal separuh dari angka tertingginya. Bila ditarik garis dari Januari 2000 (10,940) , angka rata-rata bulanan DJIA saat ini masih turun sekitar 8 %, yaitu pada angka 10,138.

Artinya apa angka-angka ini ?, bila Anda invest saham di pasar saham internasional sejak Januari tahun 2000, dan Anda pertahankan sampai sekarang – secara rata-rata kurang lebih asset Anda tersebut tidak mengalami pertumbuhan dan bahkan mengalami sedikit penurunan.

Lantas bagaimana dengan emas; well untuk jangka pendek sama bergejolak-nya. Tetapitrend kenaikan jangka panjangnya sangat jelas. Bila Anda investasi emas januari 2000, bareng dengan investasi saham Anda tersebut diatas. Yang disaham nilainya kurang lebih sama atau bahkan turun sedangkan yang di emas nilainya naik lebih dari empat kalinya; dari rata-rata bulanan di kisaran US$ 284/oz (Januari 2000) ke angka US$ 1,204 (rata-rata bulanan saat ini – Juli 2010).

Lebih jelas lagi adalah apa yang disebut Dow Gold Ratio (DGR) yang saya sajikan dengan menggunakan basis data yang sama dengan grafik diatas. Bila pada Januari 2000 angka DGR berada pada kisaran 38 , saat ini angka tersebut tinggal di kisaran 8.45. Artinya seandainya 1 gram emas tahun 2000 mendapatkan 1 lembar saham PT. XYZ yang merupakan perusahaan rata-rata di tingkat dunia ; maka 1 gram emas yang sama saat ini dapat untuk membeli kurang lebih 4.5 lembar saham perusahaan tersebut pada harganya saat ini.

Dow Gold Ratio

Dow Gold Ratio

Beda analis tentu bisa sangat beda pendapatnya mengenai pilihan investasi ini; tetapi data yang reliable dari sumber yang terpercaya – insyallah akan lebih memudahkan Anda dalam menentukan pilihan investasi Anda !. Meskipun pilihan antara dua investasi tersebut diatas jelas , ada pilihan investasi lain yang bisa jadi lebih baik lagi - seperti sektor riil yang Anda kelola langsung dengan baik - bukan hanya untung, insyaallah juga lebih barakah !. Wa Allahu A'lam.