GRAFIK PERGERAKAN HARGA DINAR

Kamis, 28 Januari 2010

PDFPrintE-mail
HARGA EMAS DUNIA: BAD NEWS DAN GOOD NEWS...
Written by Muhaimin Iqbal
Moving Average

Tulisan saya tanggal 25 Januari 2010 lalu memperkenalkan konsep Moving Average atau rata-rata bergerak untuk mengetahui posisi ‘jam 6’, pada ayunan bandul jam yang memvisualisasikan pergerakan harga emas sebagai hasil mekanisme pasar.

Melengkapi tulisan sebelumnya tersebut, kali ini saya gunakan data yang lebih lama yaitu 11 tahun sejak Januari 2000 untuk harga emas dunia dalam US$/Oz. Data ini saya kumpulkan dari kitco.com karena data yang saya kumpulkan sendiri baru mulai September 2007.

Hasilnya saya sajikan dalam grafik disamping yang menunjukkan pergerakan harga bulanan dan rata-rata bergerak tahunannya. Kita bisa melihat grafik tersebut dari dua sisi, tergantung apakah kita lebih suka kabar baik , kabar buruk atau keduanya. Untuk lengkapnya saya sajikan saja keduanya sebagai berikut.

Kabar buruknya adalah harga emas yang beberapa minggu terakhir cenderung turun; masih mungkin terus turun sampai posisi di sekitar ‘jam 6’ dari pergerakan harga emas atau bahkan melewatinya. Posisi ‘jam 6’ dari perhitungan rata-rata bergerak tahunan selama 11 tahun terakhir saat ini berada pada kisaran angka US$ 975/Oz.

Karena per pagi ini harga emas dunia berada pada US$ 1098/Oz; maka bila gerakan turun harga emas dunia ini berlanjut, angka yang berpeluang untuk dicapai dalam waktu dekat adalah dikisaran US$ 975/Oz atau berpeluang turun sampai sekitar 11% dari posisi sekarang.

Karena saya termasuk orang yang cenderung optimis, maka dari satu kabar buruk ini – ada tiga kabar baik yang saya juga ingin sampaikan.

Kabar baik pertama adalah namanya bandul jam, tidak selamanya dia berayun ke satu arah. Setelah melewati posisi terendah di ‘jam 6’ dia akan berbalik arah; ini fitrah grafitasi bumi yang juga fitrahnya mekanisme pasar.

Kabar baik kedua, trend posisi ‘jam 6’ yang dihasilkan dari perhitungan rata-rata bergerak tahunan – ternyata bergerak naik dari waktu ke waktu – setidaknya ini yang terjadi 11 tahun terakhir. Pergerakan yang ini, bukan karena mekanisme pasar tetapi karena rusaknya daya beli uang kertas terhadap emas.

Ringkasnya adalah dalam jangka pendek harga emas bergerak naik turun disebabkan oleh dorongan mekanisme pasar; tetapi dalam jangka panjang nampak dari statistik bahwa harga emas yang dinilai dengan mata uang kertas cenderung terus naik – bukan oleh mekanisme pasar lagi tetapi oleh penurunan nilai uang yang digunakan untuk membeli emas tersebut.

Jadi kabar baik ketiganya adalah, Anda yang ingin mengamankan masa depan biaya sekolah anak-anak; biaya kesehatan hari tua, biaya hidup masa pensiun dlsb – Anda insyallah akan menemukan waktu-waktu yang baik untuk membeli emas atau Dinar dalam hari-hari atau minggu-minggu kedepan – mumpung bandul jam bergerak ke posisi ‘jam 6’. Wallahu A’lam.

PDFPrintE-mail
KEARAH MANA HARGA EMAS AKAN DIDORONG OLEH PASAR...?
Written by Muhaimin Iqbal
DMA Graph

Seperti bandul jam dinding yang berayun beraturan di sekitar posisi jam 6 karena grafitasi bumi– jam 6 adalah titik terendah dalam lingkaran jam; demikian pula mekanisme pasar membentuk harga. Untuk pasar emas saya pernah menjelaskan hal ini dalam tulisan saya tanggal 31 Juli tahun lalu dengan judul Kemana Harga Emas Akan Berayun.

Tulisan kali ini menyempurnakan tulisan sebelumnya tersebut dengan fokus pada upaya memahami dimana titik ‘jam 6’ tersebut pada pasar emas. Untuk ini saya gunakan harga emas rata-rata harian untuk 180 hari atau 6 bulan dan rata-rata harian untuk 360 hari atau setahun. Dalam istilah teknis disebut Daily Moving Average (DMA), jadi ada dua DMA yang kita gunakan 180 DMA dan 360 DMA.

Dasar pemikirannya adalah harga emas akan bergerak naik turun disekitar angka rata-rata-nya. Bila terlalu tinggi akan tertarik kebawah mendekati harga rata-rata oleh supply dari aksi jual masyarakat, dan sebaliknya bila terlalu rendah akan tertarik keatas oleh kenaikan demand dari aksi beli masyarakat.

Dari data harga emas di pasar Indonesia yang dikumpulkan oleh GeraiDinar sejak pertengahan September 2007, kita bisa sajikan pergerakan harga ini lengkap dengan grafik 180 DMA dan 360 DMA-nya seperti diatas. Lantas bagaimana kita membaca grafik tersebut ?.

Pada posisi penutupan pekan lalu, harga jual emas di emas24.com maupun geraidinar.com adalah berada pada angka Rp 339,196/gram; sedangkan angka DMA pada tanggal penutupan tersebut masing-masing berada pada Rp 332,091/gram (180DMA) dan Rp 330,068/gram (360DMA).

Jadi seperti bandul jam saja, harga emas sekarang masing lebih tinggi dari DMA-nya atau masih mungkin berayun kebawah kearah Rp 332 ribu, Rp 330 ribu atau bahkan lebih rendah dari itu – sebelum akhirnya terayun balik keatas.

Bagi investor jangka panjang, ayunan ini tidak perlu menjadi pikiran karena DMA untuk jangka panjang (360 DMA) cenderung lurus keatas. Artinya semakin panjang fokus investasi kita, semakin jelas arah hasilnya – yaitu positif keatas.

Sebaliknya untuk jangka pendek – 6 bulan atau kurang misalnya; arah gerakan harga ini masih naik turun seperti yang ditunjukkan oleh grafik 180 DMA tersebt. Itulah sebabnya saya tidak pernah menganjurkan Anda untuk berspekulasi dengan harga emas jangka pendek. Wa Allahu A’lam.



PDFPrintE-mail
MEMAHAMI GERAKAN HARGA EMAS DARI KEKUATAN UANG KERTAS...
Written by Muhaimin Iqbal
Gold vs US$ Index

Pagi ini harga emas dunia turun significant ke angka US$ 1,114.3/ Oz ketika artikel ini saya tulis. Seperti biasa ketika harga naik atau turun significant banyak email, sms, bbm dlsb. yang sampai ke saya menanyakan penyebabnya. Untuk menghemat waktu saya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, tulisan ini mudah-mudahan dapat memuaskan keingin tahuan para pengunjung situs ini.

Ada dua hal yang menjadi pendorong naik turunnya emas dunia, yang pertama tentu pergerakan supply and demand. Bila yang menjual banyak sedangkan yang membeli sedikit otomatis harga turun. Demikian pula sebaliknya, bila yang membeli banyak sedangkan yang mau menjual sedikit maka harga akan naik.

Karena harga emas yang kita bicarakan adalah harga emas secara global; maka supply and demand-nya pun untuk skala global. Supply and demand dalam skala mikro, seperti para pembeli/penjual emas/Dinar di GeraiDinar; Logam Mulia, toko-toko emas di Cikini, Melawai dlsb. tidak memberi pengaruh pada pergerakan harga global ini.

Pergerakan harga yang dipengaruhi oleh supply and demandini dapat Anda ikuti setiap saat dari situsnya kitco.com.

Pendorong naik turunnya harga emas yang kedua adalah kekuatan mata uang yang dipakai untuk membelinya. Karena harga emas dunia pada umumnya dinilai dalam US$ maka kekuatan mata uang US$ juga sangat menentukan naik turunnya harga emas dunia ini.

Yang terakhir inilah yang mempengaruhi secara significant atas turunnya harga emas dunia dalam perdagangan hari kemarin. Anda bisa lihat pada grafik yang saya sajikan diatas, penurunan harga emas berjalan nyaris simetris dengan naiknya kekuatan US$ yang diukur dengan US$ Index.

Saya katakan nyaris simetris karena tidak sepenuhnya simetris; perbedaannya terletak pada faktor pertama yang saya jelaskan diatas – yaitu faktor supply and demand.

Karena pentingnya informasi kekuatan mata uang US$ ini dalam memahami pergerakan harga emas dunia, maka mulai hari ini informasi US$ Index termasuk yang saya sajikan di halaman utama situs ini yaitu di sidebar kiri dibawah informasi harga emas. Ini untuk melengkapi informasi Rupiah Index yang sudah lebih dahulu saya tampilkan.

Dengan informasi US$ Index dan Rupiah Index secara real time ini, Insyallah Anda akan lebih mudah memahami latar belakang yang menjadi pendorong naik turunnya harga emas yang menjadi sajian utama situs ini. Mudah-mudahan bermanfaat.


PDFPrintE-mail
TREN HARGA EMAS DUNIA, KEMANA ARAHNYA?
Written by Muhaimin Iqbal
Higher Highs

Di pasar saham ada teori yang sangat terkenal yang disebutDow Theory mengambil nama penemunya Charles H. Dow (1851 – 1902) yang juga pendiri Dow Jones. Teori ini pula yang mendasari technical analysis yang dipakai para praktisi pasar saham dan sejenisnya hingga jaman modern ini.

Karena kemiripan pasar saham dengan pasar emas dalam skala global, maka Dow Theory ini juga dapat digunakan untuk menganalisa perilaku pasar emas dunia. Pada tulisan ini saya menggunakan bagian dari Dow Theory yang berbunyi kurang lebih begini “Bila barang ekonomi memiliki pola titik-titik tertinggi yang semakin tinggi (higher highs) dan titik-titik terendah yang juga semakin tinggi (higher lows), maka barang ekonomi tersebut sedang berada pada kecenderungan menaik (uptrend)”.

Apakah uptrend yang dipersyaratkan oleh Dow Theory ini nampak dalam pasar emas dunia beberapa tahun terakhir ?. Jawabannya sangat jelas nampak. Anda bisa perhatikan grafik diatas untuk mendeteksi titik-titik tertinggi yang semakin tinggi (higher highs) tersebut.

Saya juga sajikan grafik lain yang lebih pendek jaraknya untuk bisa menjelaskan titik-titik terendah yang semakin tinggi (higher lows) pada grafik dibawah ini.

Higher Lows

Dari grafik tersebut kita bisa melihat bahwa sejak emas menembus angka US$ 1,000/Oz September 2009 lalu, kemudian melesat ke angka diatas US$ 1,200/Oz pada awal Desember, emas terkoreksi secara significant di bulan yang sama. Namun kita tahu koreksi ini ternyata tidak berhasil membawa harga emas dunia ke angka dibawah US$ 1,000/Oz; koreksi ini hanya berakhir pada angka US$ 1,075/Oz yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2009. Inilah yang disebut titik terendah yang semakin tinggi (higher low) itu.

Jadi paling tidak pada masa depan yang masih bisa diperkirakan dari data yang ada saat ini ( foreseeable future), trend harga emas dunia masih berada pada kecenderungan naik (uptrend). Namun perlu diingat bahwa harga emas dunia ini dihitung dengan US$, trendnya dalam Rupiah bisa saja berbeda tergantung dengan bagaimana kinerja Rupiah kedepan dibandingkan dengan US$.

Bahwasanya kita membeli emas di Indonesia dengan uang Rupiah kita, saat ini sesungguhnya merupakan kesempatan yang luar biasa. Kita dapat membeli emas/Dinar pada harga yang relatif rendah di tengah harga emas dunia yang lagi berada pada uptrend !. Wa Allahu A’lam.



PDFPrintE-mail
SURVIVAL KIT UNTUK KONDISI DARURAT...
Written by Muhaimin Iqbal
Gold Barter Kit

Ada bagian menarik dari buku-buku sejarah perang Dunia II yang jarang menjadi perhatian, bagian ini adalah yang membahas perbekalan standar para pilot tempur kala itu yang konon berlanjut sampai sekarang.

Bekal apa kiranya yang harus ada pada checklist para pilot tersebut sebelum terbang on mission memasuki wilayah musuh ?, ternyata salah satu bekal wajibnya adalah sejumlah koin emas dan kadang juga dilengkapi cincin emas.

Mengapa koin/cincin emas menjadi menu wajib di bekal para pilot ini ?, sederhana alasannya yaitu bila sang pilot tertembak jatuh di wilayah musuh – koin atau cincin emas inilah yang selalu bisa menjadi survival kit yang laku ditukar barang apa saja di wilayah manapun di seluruh dunia.

Foto di atas misalnya adalah survival kit yang disebut United States Government Escape and Evasion Barter Kit. Koin-koin dan cincin emas ini ditaruh dalam kotak kotak karet hitam dan di segel. Diluarnya ditulis ‘If Found Return to ComNavAirLant (CNAL 34) Norfolk, Virginia’.

Para war strategist nampaknya tahu betul bahwa hanya emas yang berlaku universal bahkan di pedalaman wilayah musuh sekalipun. Untuk memudahkan para pilot, bentuk koin dan cincin dipilih karena satuannya yang relatif kecil – namun nilai tukarnya tinggi sehingga cukup untuk bekal hidup para pilot yang jatuh di wilayah musuh sampai mereka bisa diselamatkan.

Dinar Survival Kit

Kita memang bukan pilot tempur dan kita juga tidak lagi berperang, namunsurvival kit tersebut juga kita perlukan untuk mengantisipasi kondisi-kondisi krisis yang tidak kita harapkan.

Krisis ini bisa bersifat umum seperti krisis moneter – yang kita alami tahun 1997/1998 dan krisis hiper inflasi yang kita alami di tahun 1965; bisa pula bersifat pribadi seperti krisis kehilangan pekerjaan, anak sakit dlsb.

Bentuk krisis atau kondisi daurat-nya bisa berbeda, namun koin emas tetap dapat menjadi bagian dari survival kit yang sangat berguna pada saat diperlukan. Dengan daya belinya yang terjaga sepanjang waktu, koin emas seperti Dinar insyallah bisa mendampingi Anda melalui masa krisis yang tidak Anda harapkan.

Jadi bukan hanya kotak PPPK yang seharusnya ada di setiap rumah; survival kit berisi beberapa koin emas bisa sangat membantu di masa sulit – Insyallah.